Thursday, September 30, 2010

Tafsir al-Quran; al-Muddatstsir: 1-7. Perjuangan Beserta Persiapannya


"Hai orang yang berselimut, bangunlah, lalu berilah peringatan! Dan Tuhanmu, agungkanlah, dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa tinggalkanlah, dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah!"
(al-Muddatstsir : 1-7)

Seruan ini adalah sangat tinggi dan luhir, untuk urusan yang besar dan berat.. Memberi peringatan kepada manusia untuk membangkitkan kesedarannya, melepaskannya dari keburukan dunia dan dari siksa neraka di akhirat, serta mengarahkannya ke jalan keselamatan sebelum tamat waktunya. Ini adalah kewajiban yang berat dan sulit, ketika dinisbatkan kepada seorang manusia meskipun dia seorang Rasul sekalipun - manusia dengan kesesatannya, kedurhakaannya, kedurjanaannya, kesombongannya, semua itu menjadikan dakwah lebih sulit dan lebih berat berbanding dengan tugas-tugas manusia yang lain.

'Hai orang yang berselimut, bangunlah, lalu berilah peringatan!'

Memberi peringatan adalah aktiviti yang paling menonjol dalam risalah, iaitu memperingatkan terhadap bahaya dekat yng sentiasa mengintai orang-orang yang lali dan kebingungan dalam kesesatan, yang mana mereka tidak menyedarinya. Di sini, kita dapat lihat rahmat dan kasih sayang Allah kepada hamba-hamba-Nya. Manusia tidak akan dapat menambah kekuasaan-Nya sedikit pun ketika mereka semua berada dalam kesesatan, dan tidak dapat menambah kekuasaan-Nya sedikit pun ketika mereka mendapat petunjuk. Namun, rahmat dan kasih sayang-Nya menghendaki untuk memberi manusia pertolongan ini supaya mereka terlepas dari azab yang pedih di akhirat nanti, dan dari keburukan dunia yang membinasakan.

'Dan Tuhanmu, agungkanlah!'

Ya, hanya Tuhanmu sahaja, kerana hanya Dia Yang Maha Agung, yang berhak untuk diagungkan. Ini adalah seruan yang menetapkan tasawwur imani terhadap makna Uluhiyyah dan makna tauhid. Segenap perkara, bentuk dan semuanya hilang di bawah bayang keagungan dan kesempurnaan, milik Allah Yang Maha Agung dan Maha Tinggi. Ia memberi refleksi kepada Rasulullah yang akan menghadapi tugas memberi peringatan kepada manusia, sebuah tugas yang sangat besar dan amat berat, dengan tasawwur seperti ini, dan dengan perasaan sebegini, sehingga terasa kecil segala tipu daya, segala kekuatan dan segala hambatan. Dakwah yang sulit dan berat ini memerlukan kehadiran tasawwur, padngangan, pola pemikiran dan perasaan sebegini.

'Dan pakaianmu bersihkanlah'

Kebersihan merupakan kata kiasan yang biasa digunakan oleh masyarakat Arab dengan maksud kebersihan hati, akhlak dan amal perbuatan. Kebersihan dan kesucian diri termasuk pakaian dan segala sesuatu yang bersentuhan dengannya. Kebersihan atau kesucian adalah keadaan yang sangat serasi untuk menerima kehadiran makhluk tertinggi, sebagaimana kesucian ini merupakan sesuatu yang paling cocok dengan karakter risalah ini. Sesudah itu, kesucian merupakan sesuatu yang sangat vital dalam melakukan 'indzar' memberi peringatan dan 'tabligh' menyampaikan risalah serta melaksanakan dakwah di tengah-tengah pelbagai macam lingkungan hawa nafsu, aib-aib yang menjadikan juru dakwah sangat memerlukan kesucian yang sempurna supaya dapat menyelamatkan orang-orang yang berlumuran dengan kotoran-kotoran.

Hal ini merupakan suatu perhatian yang halus dan mendalam untuk menyampaikan risalah dan dakwah serta menerapkannya di antara pelbagai kalangan, lingkungan, kondisi dan hati..

Allahua'lam..



Rujukan daripada Jilid 12 Tafsir Fi Zhilalil Qur'an

No comments:

Post a Comment