Sunday, September 26, 2010

Tafsir al-Quran; al-Qiyaamah: 26-30. Pemandangan Saat Menghadapi Sakaratul-Maut


"Sekali-kali jangan. Apabila nafas (seseorang) telah (mendesak) sehingga ke kerongkong, dan dikatakan (kepadanya), 'Siapakah yang dapat menyembuhkan?' dan dia yakin bahawa sesungguhnya itulah waktu perpisahan (dengan dunia), dan bertaut betis (kiri) dengan betis (kanan), kepada Tuhanmulah pada hari itu kamu dihalau"
al-Qiyaamah: 26-30


Pemandangan yang ditunjukkan merupakan pemandangan kematian. Kematian yang merupakan hujung perjalanan semua makhluk hidup, yang tidak dapat ditolak oleh mana-mana makhluk hidup, baik dirinya sendiri mahupun orang lain. Kematian yang memisahkan antara kekasih, yang terus sahaja tiba dan berjalan di jalannya yang takkan berhenti, takkan berpaling, tak menghiraukan jerit tangis orang yang sedih akan peninggalannya, tak menghiraukan penyesalan orang yang akan berpisah, tak menghiraukan keinginan orang yang berkeinginan, dan tak menghiraukan ketakutan orang yang takut. Kematian akan menyerang seorang diktator yang berkuasa yang mempunyai empayar besar dengan mudah, sebagaimana si diktator dengan mudah menyerang dan menekan orang-orang yang miskin dan lemah. Manusia tiada daya dan upaya untuk menghindarinya, dalam hal yang sama, mereka tidak pernah mengatur kekuatan untuk melepaskannya dari kematian itu.

Apabila nafas (seseorang) telah (mendesak) sehingga ke kerongkong, dan dikatakan (kepadanya), 'Siapakah yang dapat menyembuhkan?'

Ini adalah pemandangan saat menjelang kematian, saat sakaratul-maut untuk kita renungkan bersama. Ketika ruh sampai ke kerongkong pada waktu naza' terakhir, ketika sedang terjadi sakaratul-maut yang menakutkan dan membingungkan, ketika kesedihan luar biasa yang menjadikan pandangan tidak normal lagi, dan orang-orang yang hadir memandang ke kanan dan kiri mencari jalan untuk menyelamatkan ruh yang sedang sedih itu.

'Siapakah yang dapat menyembuhkan?' dan bertaut betis (kiri) dengan betis (kanan), kepada Tuhanmulah pada hari itu kamu dihalau

Barangkali ada jampi mentera atau usaha yang berguna untuk menghindari kematian? Batallah segala upaya, tak berguna segala usaha, dan menjadi jelaslah jalan satu-satunya yang setiap makhluk hidup dihalau ke sana pada akhir perjalanan hidupnya. Layar diturunkan atas pemandangan yang menakutkan itu, dengan masih menampakkan bayang-bayang di mata, meninggalkan bekas dalam perasaan, dan meninggalkan kesedihan yang membisu dan menakutkan di seluruh angkasa.

Allahua'lam.


Rujukan daripada Jilid 12 Tafsir Fi Zhilalil Qur'an.

No comments:

Post a Comment